Para pengendara kendaraan bermotor pun akhirnya kini berusaha melakukan penghematan dalam penggunaan bahan bakar. Penghematan tak hanya dilakukan oleh para pengguna kendaraan bermotor, tapi para produsen kendaraan juga sudah mulai menerapkan kebijakan untuk membuat kendaraan yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
Dibawah ini beberapa tips yang Anda dapat lakukan untuk menghemat penggunaan BBM, sekaligus mengurangi emisi kendaraan yang Anda gunakan.
Sebelum menjalankan mobil, sebaiknya Anda memanaskan mesin terlebih dulu. Saat ini teknologi mesin sudah berkembang, sehingga mesin tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai temperatur kerja. Memanaskan mesin terlalu lama hanya memboroskan bahan bakar dan menghasilkan emisi yang besar.
Sebisa mungkin, jangan mengendarai mobil dengan gaya mengemudi yang agresif, yaitu mengendarai mobil dengan akselerasi yang spontan dan sering melakukan pengereman secara mendadak. Selain membuat konsumsi bahan bakar menjadi semakin boros, gaya mengemudi semacam ini juga akan membuat kanvas rem dan kopling cepat tipis.
Ada baiknya Anda menekan pedal gas secara perlahan dan lembut, sehingga membuat sistem komputer mesin mobil memerintahkan injeksi bahan bakar secara normal. Sedangkan jika Anda menginjak pedal secara cepat, sistem komputer mesin mobil memerintahkan injeksi bahan bakar lebih banyak, sehingga konsumsi BBM lebih boros dan emisi gas buangnya akan meningkat.
Untuk mobil-mobil keluaran terbaru biasanya memiliki rasio kompresi ruang bakar mesin di atas 11.0:1 atau minimal harus menenggak bahan bakar dengan Ron 92. Jika Anda tetap memaksa untuk tetap menenggak bahan bakar berjenis premium, maka bisa dipastikan akan menimbulkan bunyi mengelitik pada mesin dan tak bisa menghantarkan tenaga secara maksimal.
Cara lain untuk bisa menghemat konsumsi bahan bakar adalah dengan memerhatikan tekanan angin pada keempat roda. Jika tekanan angin pada ban kurang dari standar, maka gesekan ban ke aspal semakin besar, sehingga membuat kinerja mesin menjadi berat. Selain itu, perhatikan juga bobot barang yang dibawa dalam kendaraan. Barang-barang yang sekiranya tak penting, sebaiknya diturunkan dari mobil sehingga bobot kendaraan menjadi lebih ringan. Hal ini akan berpengaruh pada kinerja mesin, karena tak terlalu berat kerjanya.
Untuk mobil yang menggunakan mesin bensin, ada baiknya melakukan perpindahan gigi pada 2500-3000 rpm, sedangkan untuk kendaraan bermesin diesel lakukan perpindahan gigi pada 2000-2500 rpm. Putaran mesin yang rendah, otomatis juga akan mengurangi konsumsi bahan bakar. Kondisi seperti ini bisa dilakukan pada kondisi jalan normal, bukan saat kendaraan sedang menanjak atau melintasi jalanan berbatu.
Saat sedang berkendara, sebaiknya melaju secara konstan di jalan lancar dan lurus. Jika memungkinkan lakukan dengan gigi tertinggi dan RPM rendah. Semakin tinggi kecepatan, maka semakin besar RPM mesin yang dibutuhkan. Hal inilah yang membuat konsumsi BBM yang dibutuhkan semakin besar. Pilih dengan tepat rute yang akan dilalui agar jarak tempuh tidak jauh dan tidak melewati jalan yang sering macet.
Jika mobil Anda terjebak dalam kemacetan parah dan harus berhenti cukup lama, lebih baik mematikan mesin mobil. Selain itu, Anda juga bisa mematikan mesin mobil saat kondisi lampu lalu lintas berwarna merah, parkir, menunggu atau menurunkan penumpang. Saat mesin dimatikan, sudah pasti mobil tak mengonsumsi BBM, sehingga emisi gas buang juga tak ada.
Disadari atau tidak, penghematan BBM yang dilakukan memiliki dampak positif terhadap lingkungan, karena berperan dalam mengurangi emisi atau gas buang kendaraan. Berkurangnya emisi kendaraan pada akhirnya akan membantu mengurangi polusi udara dan menjaga kelestarian lingkungan.
Namun, satu hal yang perlu diperhatikan mengenai tips-tips tersebut adalah Anda bisa mengabaikannya jika menyangkut faktor keselamatan, seperti saat mobil Anda harus mendahului kendaraan lain atau saat sedang melalui jalanan yang menanjak.